judul
Breaking News
Loading...
Jumat, 17 Maret 2017

ALGORITMA MENGHITUNG MATAHARI TERBIT DAN TENGGELAM

Jumat, Maret 17, 2017
Pada kesempatan ini akan dijelaskan bagaimana cara menentukan yaitu: saat matahari terbit,  saat matahari berembang atas (tengah hari), dan saat matahari terbenam. Ini mungkin berguna bagi umat muslim  seperti: penentuan waktu sholat, imsak, berbuka puasa, dan lain sebagainya. Tetapi hal ini tidak tertutup kemungkinan bagi umat lain yang memerlukan pengetahuan tentang  saat matahari  dari terbit sampai dengan terbenam kembali.

Dibutuhkan Almanak Nautika tahun yang sedang berjalan, selain itu tentu saja diperlukan alat tulis menulis.  Di dalam Almanak Nautika pada halaman harian kanan dimuat kapan saat matahari dan bulan terbit dan tengelam, tetapi yang tertera itu merupakan waktu menengah setempat (Local mean time). Sedangkan waktu suatu negara tidak selalu ditetapkan menurut LMT, seperti yang  dianut Negara kita Indonesia mengenal tiga perbedaan waktu yaitu:  Waktu Indonesia  Barat (WIB)  lebih cepat tujuh jam dibandingkan dengan GMT, Waktu Indonesia Tengah (WITA) lebih cepat delapan jam, dan Waktu Indonesia Timur (WIT) lebih cepat sembilan jam.

Waktu  terbit dan terbenam diberikan antara 0o sampai dengan 60oS dan  pada 72oU pada setiap tiga hari dengan interval antara 2o, 5o, dan 10o.  Sedangkan saat berembang atas hanya diberikan satu kali saja dalam satu hari. Karena kita pada setiap saat berada pada Lintang dan Bujur yang berbeda, maka kita perlu menghitung waktu-waktu tersebut.

2.  CARA MENENTUKAN SAAT TERBIT MATAHARI
Misalnya berada di  Muara Baru Jakarta Utara yang berada pada posisi :  06o49’LS – 106o46’BT, ingin mengetahui saat matahari terbit pada tanggal 31 Januari. Maka yang harus dikerjakan sebagai berikut  :
(i)   Pertama kita buka  Almanak Nautika halaman kanan seperti di bawah ini (Halaman harian tanggal 31 Januari sampai dengan 2 Pebruari hanya diambil bagian kanan atas)
2005                JAN.  31,           FEB.     1,      2   (MON.TUES,WED)
Lat Twilight Sunrise Moonrise
O Naut. Civil
31 1 2 3

h          m h         m h        m



0 05      23 05     48 06     10



S 10 05      10 05     36 05    58



(ii) Karena berada di Lintang 06o49’S maka kita ambil data Twilight (fajar) dan Sunrise (matahari terbenam) pada Latitude (Lintang) 0o,  yaitu  diambil yang lebih kecil dari lintang yang akan dicari (seperti tabel di atas), maka cara menghitungnya sebagai berikut:




Twilight

Nautical
Civil
Sunrise



d     h    m
d    h   m
d    h     m
dari halaman 30(ALM Naut)
31   05  23
31 05  36
31  06  10
Koreksi dari Tabel 1 hal.xxxii lin. 06o49’LS
-14
-29
-7
Bujur Timur dalam waktu
– 07  07
– 07  07
– 07 07 +
UT
30   22  02
30  22  12
30   22   56
Perbedaan waktu dengan WIB (+7)
7
7
+7   +
Saat terbit matahari di  posisi 06o49’LS
31   05  02
31   05  12
31    05   56

Keterangan :
Lat (Latitude) =  Lintang. Naut (Nautical) = Nautika
Civil = Umum  Sunrise = Terbit matahari (date) = hari h (hour) =  jam    m =   menit
UT (Universal Time)   =    Waktu di Lintang Nol (waktu menengah di Greenwich /GMT)  WIB = waktu Indonesia Bagian Barat
Jadi saat matahari terbenam tanggal 31 Januari 2005 adalah jam 05.56.  Sedangkan  saat menyingsing secara nautika adalah jam 05.02 dan secara umum adalah 05.12. Sehingga waktu Imsak untuk berpuasa jam 05.02 dan Sholat Subuh adalah 05.12 dan matahari terbit 05.56
Cara mencari dari Tabel I (Tabel for Interpolating Sunrise, Moonrise, ETC), yaitu:
  • Ambil di Lintang 0o yaitu :  Twilight = 05.23, Civil = 05.48, dan Sunrise = 06.10 . Harus mengambil lintang yang lebih rendah dari Lintang kita yaitu : 06o49’S Buka Tabel 1 Almanak Nautika (bisanya) kertasnya berwarna berada nomor dua dari belakang halaman xxxiii.
  • Karena berada pada lintang  06o49’S maka tarik tada kolom Tabular Interval sampai dengan :  7o00
  • Kemudian pada kolom difference between the times for consecutive latitude pada Nauti.  25’ karena waktunya 05.23’ dimana  23’ dekat dengan 25’;  Civil 50’ karena waktunya 5.48’ dimana  48’ dekat dengan 50’; dan 10’ pada Sunrise karena waktunya 06.10 .
  • Sehingga diperoleh koreksi:  -14,  -29,  dan -7.
  • Bujur dalam waktu diperoleh dengan cara membagi buju dengan 15’ yaitu :      106o46’BT : 15 = 7jam7menit 14 detik dibulatkan menjadi 7jam 7menit
  • Perbedaan waktu WIB dengan UT + 7 jam, karena WIB lebih cepat 7jam dibandin UT
3.  CARA MENENTUKAN SAAT MATAHARI BEREMBANG ATAS
Misalnya berada di  Muara Baru Jakarta Utara yang berada pada posisi :  06o49’LS – 106o46’BT, ingin mengetahui waktu  matahari berembang atas pada tanggal 31 Januari. Maka yang harus dikerjakan sebagai berikut :
Pertama kita buka  Almanak Nautika halaman kanan bawah di sana tertulis sebagai berikut :
Day SUN Eqn. Of Time MOON

OOh 12h Mer. Pass
d 31 m          s 13      24 m           s 13       28 m           s 12       13 dst
Dst



  • Tarik kebawah pada kolom Day sampai dengan d 31, kemudia tarik ke kanan sampai dengan Mer.Pass. yaitu 12h.13m.
  • Kemudian angka tersebut kurangi dengan bujur dalam waktu yaitu =  bujur dibagi dengan 15’, maka 106o46’BT : 15 = 7jam7menit 14 detik dibulatkan menjadi 7jam 7menit
  • Kurangi Mer.Pass dengan 7jam.7menit, maka akan ketemu UT
  • UT tambah dengan perbedaan waktu dengan WIB yaitu 7jam, sehingga  seperti berikut:
Mer. Pass                                 =    12.13
Bujur dalam waktu                 =    07.07-
UT                                            =   05.06
Perbedaan waktu dengan WIB= +07     +
Saat tengah hari                      =    12.06
Jadi saat matahari berembang atas atau waktu tenggah hari pada tanggal 31 Januari 2005 di posisi :  Muara Baru adalah jam 12.06, sehingga untuk melakukan sholat Dzuhur adalah beberapa  saat setelah itu (± 5 menit setelah itu)
4. CARA MENENTUKAN SAAT MATAHARI BEREMBANG ATAS
Misalnya berada di  Muara Baru Jakarta Utara yang berada pada posisi :  06o49’LS – 106o46’BT, ingin mengetahui waktu  matahari terbenam pada tanggal 31 Januari.  Maka yang harus dikerjakan sebagai berikut :
Pertama kita buka  Almanak Nautika halaman kanan seperti di bawah ini
2005                JAN.  31,           FEB.     1,      2   (MON.TUES,WED)
Lat Sunseet Twilight
Moonrise
O
Naut. Civil 31 1 2 3

h          m h         m h        m



0 18       17 18      39 19     04



S 10 18       29 18      52 19     17












(ii) Karena berada di Lintang 06o49’S maka kita ambil data Twilight (seja) dan Sunseet (matahari terbenam) pada Latitude (Lintang) 0o,  yaitu  diambil yang lebih kecil dari lintang yang akan dicari (seperti tabel di atas), maka cara menghitungnya sebagai berikut:

Jadi saat matahari terbenam tanggal 31 Januari 2005 adalah jam 17.02. Sedangkan  saat senja  secara nautika  jam 18.12 dan secara umum  18.56.  Sehingga waktu Sholat Magrib adalah pukul 18.12  dan hilangnya senja adalah pukul 18.56.  Cara mencari koreksi pada Tabel 1 sama dengan cara mencari pada saat terbit, demikian juga cara mencari bujur dalam waktu

DIBAWAH INI SOURCE CODE C++ UNTUK PERHITUNGAN MATAHARI TERBI DAN TENGGELAM.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer