Mikrokontroler adalah
sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan
umunya dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler umumnya
terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan
unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudah
terintegrasi di dalamnya. Kelebihan utama dari mikrokontroler ialah
tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board
mikrokontroler menjadi sangat ringkas. Mikrokontroler MCS51 ialah
mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 KB Flash PEROM (Programmable and
Erasable Only Memory) yang dapat dihapus dan ditulisi sebanyak 1000
kali.
Mikrokontroler
ini diproduksi dengan menggunakan teknologi high density non-volatile
memory. Flash PEROM on-chip tersebut memungkinkan memori program untuk
diprogram ulang dalam sistem (in-system programming) atau dengan
menggunakan programmer non-volatile memory konvensional. Kombinasi CPU 8
bit serba guna dan Flash PEROM, menjadikan mikrokontroler MCS51 menjadi
microcomputer handal yang fleksibel.
2. ATMEL mikrokontroller
Ada
2 jenis mikrokontroller yang berkembang saat ini, yaitu tipe CISC dan
RISC. Hal ini didasarkan pada arsitektur processor dan set intruksinya.
Sebagai contoh MCS51 (AT89S51/52) merupakan tipe CISC yang memerlukan 12
siklus clock untuk melaksanakan satu siklus instruksi. Tipe AVR (Alf
and Vegard’s Risc processor) yang merupakan jenis RISC, hanya perlu 1
siklus saja, sehingga jelas lebih cepat waktu eksekusinya.
2.1. Pendekatan CISC
Tujuan utama dari arsitektur CISC adalah
melaksanakan suatu perintah cukup dengan beberapa baris bahasa mesin
sedikit mungkin. Hal ini bisa tercapai dengan cara membuat perangkat
keras prosesor mampu memahami dan menjalankan beberapa rangkaian
operasi. Untuk tujuan contoh kita kali ini, sebuah prosesor CISC sudah
dilengkapi dengan sebuah instruksi khusus, yang kita beri nama MULT.
Saat dijalankan, instruksi akan membaca dua nilai dan menyimpannya ke 2
register yag berbeda, melakukan perkalian operan di unit eksekusi dan
kemudian mengambalikan lagi hasilnya ke register yang benar. Jadi
instruksi-nya cukup satu saja…
MULT 2:3, 5:2
MULT dalam hal ini lebih dikenal sebagai
“complex instruction”, atau instruksi yang kompleks. Bekerja secara
langsung melalui memori komputer dan tidak memerlukan instruksi lain
seperti fungsi baca maupun menyimpan.
Satu kelebihan dari sistem ini adalah kompailer hanya menerjemahkan
instruksi-instruksi bahasa tingkat-tinggi ke dalam sebuah bahasa mesin.
Karena panjang kode instruksi relatif pendek, hanya sedikit saja dari
RAM yang digunakan untuk menyimpan instruksi-instruksi tersebut.
2.2 Pendekatan RISC
Prosesor RISC hanya menggunakan
instruksi-instruksi sederhana yang bisa dieksekusi dalam satu siklus.
Dengan demikian, instruksi ‘MULT’ sebagaimana dijelaskan sebelumnya
dibagi menjadi tiga instruksi yang berbeda, yaitu “LOAD”, yang digunakan
untuk memindahkan data dari memori ke dalam register, “PROD”, yang
digunakan untuk melakukan operasi produk (perkalian) dua operan yang
berada di dalam register (bukan yang ada di memori) dan “STORE”, yang
digunakan untuk memindahkan data dari register kembali ke memori.
Berikut ini adalah urutan instruksi yang harus dieksekusi agar yang
terjadi sama dengan instruksi “MULT” pada prosesor RISC (dalam 4 baris
bahasa mesin):
LOAD A, 2:3
LOAD B, 5:2
PROD A, B
STORE 2:3, A
LOAD B, 5:2
PROD A, B
STORE 2:3, A
Awalnya memang kelihatan gak efisien iya
khan? Hal ini dikarenakan semakin banyak baris instruksi, semakin banyak
lokasi RAM yang dibutuhkan untuk menyimpan instruksi-instruksi
tersebut. Kompailer juga harus melakukan konversi dari bahasa tingkat
tinggi ke bentuk kode instruksi 4 baris tersebut.
Hallo. nice
BalasHapus